Pringsewu-Pagelaran Menurut beberapa narasumber terkait Alat Mesin Pertanian (Alsintan) berupa 1 unit mesin penuai/pemanen Padi diduga sudah bertahun-tahun tidak terawat terlantar seolah – olah tidak bertuan diperkirakan semenjak diterima 9 tahun yang lalu kepada Kelompok Tani (Poktan) Pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Lampung,
Kondisi Alsintan alat penuai padi itu diperkirakan harga nya Rp 350 juta itu sangat memprihatikan dalam keadaan rusak parah tidak ada upaya untuk diperbaiki, mesin tersebut didepan rumah Sekertaris Desa/Pekon (Sekdes) Lugusari disamping rumah tetangganya dibawah pohon rambutan tergeletak seperti benda tak berharga.
Ketika ditanya kepada warga sekitar mengatakan, bahawa mesin itu sudah lama tidak dipakai dan tidak terawat apa penyebabnya warga tidak tau, tanya ke Pekon Pak, “ucap mereka.
Terkait mesin tersebut menurut Sumitro Sebagai Sekdes pekon Lugusari dia mengatakan, dulunya permintaan bukan itu menurut nya, kok bisa mendatangkan seperti ini dalam keadaan areal sawah di sini petakanya kecil-kecil, jadi tidak tepat sasaran sedangkan proposal permintaan mesin penuai padi itukan ada yang kecil yang sederhana itu apa namanya erek apa namanya yang dua orang cukup, mungkin permintaan proposalnya tidak sepesipik, saat ini ada 4 kelompok tani tidak ada Gapoktannya, sekarang kelompok tani disini berjalan sendiri-sendiri, “kata Sumitro saat ditemui di rumahnya, “Rabu (17/7/2024).
Keterangan sekdes tersebut meski ada kerancuan namun dilengkapi oleh Tri Wibowo menurutnya.
“Alsintan itu bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi Lampung karena pada waktu itu ada anaknya gubernur sebagai wakil Bupati Pringsewu alsintan itu turun di pekon Lugusari, jadi bingung kami memakainya karena kondisi lahan sawah tipografi kemiringannya tidak sesuai dengan mesin itu namun pernah dicoba satu kali, dan akhirnya mesin penuai padi itu nganggur.
Lalu disewakan oleh Parjiman ke orang dari Metro sudah sekian lama, setelah itu ternyata kata orang -orang dibawa ke Belitang Oku Timur Sumatera Selatan, bahkan sudah di Provinsi Jambi, khawatir hilang terus daripada bertele-tele dibawa pulang oleh, Parjiman Ketua Poktan Karya Maju 4, dalam kondisi seperti itu,” di pekon ini sekarang terdapat 13 Poktan dan akan meregenerasi revitalisasi kepengurusan sekaligus membentuk dan memilih Ketua Gapoktan, “ungkap Tri Wibowo Ketua Poktan Karya Maju 1 kandidat ketua Gapoktan Lugusari, di rumahnya, “Sabtu (20/7/2024).
Saat ditanya mengenai uang hasil sewa alsintan tersebut dikemanakan Tri Wibowo tidak tau, silahkan tanyakan pada Pak Parjiman, “tukasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, sebelumnya awak media sudah 3 kali berusaha menemui Parjiman Ketua Poktan Karya Maju 4 di rumahnya namun tidak berhasil kami temui, istrinya selalu bilang bahwa suaminya tidak ada di rumah. Apa kata Dinas terkait.
(Wahyudin)